Panduan Mengkonsumsi Obat Herbal Yang Baik Dan Aman
Pengertian obat herbal
Kemudian bahan-bahan ini diproses dan dikemas dalam bentuk kapsul, tablet, minyak, salep, atau minuman dalam bentuk teh.
Bagaimana Obat herbal bekerja?
Dalam banyak kasus, para ilmuwan tidak yakin bahan tertentu dalam ramuan khusus bekerja untuk mengobati kondisi atau penyakit. Seluruh herbal mengandung banyak bahan-bahan, dan mereka dapat bekerja sama untuk menghasilkan efek yang menguntungkan. Banyak faktor yang menentukan seberapa efektif akan jenis bahan herbal. Misalnya, jenis lingkungan (iklim, bug, dan kualitas tanah) di mana tanaman tumbuh akan mempengaruhi itu, seperti bagaimana saat dipanen dan diproses.
Seberapa Banyak Orang mengkonsumsi Obat herbal?
Penggunaan obat herbal meningkat secara dramatis dari tahun ke tahun. Berdasarkan data Riskesdas 2010, sebanyak 59,12 persen penduduk di Indonesia ternyata pernah mengonsumsi jamu untuk menjaga kesehatannya. Angka ini memperlihatkan bahwa tingkat kepercayaan masyarakat Indonesia terhadap obat herbal sangat tinggi.
Perhatian Khusus Dalam Penggunaan Obat Herbal
Namun penting bagi anda untuk mengerti dan memberikan perhatian khusus ketika Kandungan Zat tersebut digunakan oleh individu yang sensitif, seperti balita dan anak-anak, orang tua, orang yang lemah, wanita hamil, orang yang hipersensitif, dan yang sedang dalam perawatan medis.
Masing-masing Zat-zat yang ada pada tanaman dan tumbuhan maupun hewan memiliki manfaatnya sendiri dan ada beberapa yang perlu perhatian khusus, jadi penting bagi kita untuk mempelajarinya terlebih dahulu sebelum penggunaan, terutama langkah-langkah keamanan.
Secara umum, manfaat obat dari bahan alami sangatlah banyak dan beragam. Apabila digunakan dengan hati-hati dan dengan pengetahuan yang cukup, Obat herbal dari bahan alami dapat memberi manfaat luar biasa bagi kesehatan dan kesejahteraan. Tentu saja, semua ini harus digunakan secara hormat, bertanggung jawab, dan perhatian.
Obat herbal tradisional.
Obat herbal nontradisional.
Apakah Mengkonsumsi Obat Herbal 100 Persen Aman?
Mengapa demikian? dibawah artikel ini anda akan menemukan jawabannya. Baca terus artikel ini.
Yang harus diwaspadai dalam Mengkonsumsi Obat Herbal
Obat Herbal jika digunakan dengan benar, dapat membantu mengobati berbagai kondisi, dan dalam beberapa kasus, mungkin memiliki efek samping yang lebih sedikit daripada beberapa obat konvensional. Jangan berasumsi bahwa karena herbal “alami,” mereka aman. Beberapa tumbuhan mungkin tidak sesuai untuk tubuh seseorang dengan kondisi medis tertentu. Karena mereka tidak diatur, produk herbal sering disalahartikan dan mungkin mengandung aditif dan kontaminan yang tidak tercantum pada label. Beberapa tumbuhan dapat menyebabkan reaksi alergi atau berinteraksi dengan obat konvensional, dan beberapa beracun jika digunakan tidak benar atau dosis tinggi. Mengkonsumsi obat herbal dalam beberapa kasus bisa memperburuk kesehatan dan penyembuhan Anda.
Bagaimana Jika Kita Ingin Mengetahui Obat herbal “Aman” untuk dikomsumsi?
Untuk obat herbal yang telah digunakan sejak turun-temurun tidak perlu dilakukan uji klinis lagi. Meski ada pula yang memerlukan bukti klinis lebih lanjut.
Bagaimana Cara Mengetahui Obat herbal yang sudah lulus tahap uji klinis BPOM RI
Dewasa ini, perkembangan teknologi di indonesia, menjadi peranan penting dalam mempermudah masyarakat mencari informasi, Dengan memanfaatkan teknologi ini anda pun dapat dengan mudah mengetahui informasi yang anda butuhkan, melalui Unit Layanan Pengaduan Konsumen (ULPK) BPOM anda dapat menyampaikan pengaduan maupun permintaan informasi ke BPOM? dengan cara mengunjungi website resminya
http://ulpk.pom.go.id/ atau mengkontak layanan Halo BPOM Telepon : 1500533, SMS : 081.21.9999.533, Faksimili : 021-4263333, Email : [email protected], Twitter : @HaloBPOM1500533 Atau Datang langsung ke Unit Layanan Pengaduan Konsumen, Badan Pengawas Obat dan Makanan RI di Gedung A Lantai 1 Jln. Percetakan Negara No. 23 Jakarta Pusat 10560
Tips Agar Aman Mengkonsumsi Obat Herbal
Beberapa bahan alami yang dijadikan obat herbal memang aman untuk dikonsumsi. Meski aman, obat herbal juga berpotensi menyebabkan efek samping baik ringan maupun serius pada tubuh. Efek samping itu juga tertera pada kemasannya. Agar terhindar dari bahaya, berikut ini adalah tips-tips aman mengonsumsi obat herbal.
- Gunakan Rumus 4T+1W (tepat penggunaan, tepat pemakaian, tepat jenis obat herbal, tepat dosis dan cara pemberian, serta waspada efek samping)
- Pastikan membeli produk yang telah terdaftar di BPOM RI.
- Jangan lupa cek tanggal kedaluarsa produk.
- Hubungi layanan konsumen produk tersebut jika Anda ingin mengetahui lebih jelas mengenai produk mereka.
- Sebelum mengonsumsinya, pastikan Anda berkonsultasi terlebih dahulu kepada dokter.
Obat herbal tidak dapat dikonsumsi oleh semua orang. Ada sebagian kalangan yang sebaiknya berhati-hati atau menghindari kelompok obat herbal.
Ibu hamil dan menyusui.
Masa kehamilan adalah masa ketika para ibu harus berhati-hati dalam mengonsumsi apa pun, termasuk obat herbal. Apa yang dikonsumsi ibu hamil bisa saja memengaruhi kondisi janin hingga bisa berakibat kepada keguguran, lahir prematur, atau bayi terlahir cacat. Hal ini juga berlaku bagi ibu menyusui. Asupan yang masuk ke tubuh ibu menyusui bisa mengalir ke dalam ASI. Zat yang terkandung pada obat herbal kemungkinan bisa berdampak kepada kesehatan bayi.
Orang yang ingin operasi.
Terdapat sebagian obat herbal yang bisa memperlambat pembekuan darah atau melancarkan peredaran darah. Hal itu bisa berdampak buruk jika obat herbal dikonsumsi oleh kalangan yang ingin menjalani operasi. Contohnya penggunaan ginkgo biloba harus dihentikan minimal dua minggu sebelum operasi karena tanaman ini bisa memperlambat proses pembekuan darah.
Sedang mengonsumsi obat-obatan tertentu.
Obat herbal juga bisa menimbulkan efek samping serius jika dikombinasikan dengan obat-obatan medis, seperti obat tekanan darah, obat pengencer darah, dan obat diabetes.
Memiliki penyakit tertentu.
Obat herbal yang awalnya dimaksudkan untuk memberi manfaat baik, justru bisa memperparah kondisi penyakit seseorang. Contohnya obat herbal sambiloto. Obat ini bisa meningkatkan sistem kekebalan tubuh, namun bisa juga berbahaya jika sambiloto dikonsumsi oleh penderita penyakit autoimun.
Lalu ada pula obat herbal yang terbuat dari pegagan. Pegagan tidak boleh dikonsumsi oleh orang yang memiliki gangguan organ hati. Menurut penelitian, mengonsumsi pegagan bisa meningkatkan risiko kerusakan hati.
Jangan sembarang mengonsumsi obat herbal, terutama jika tujuannya untuk pengobatan. Karena keamanan obat herbal sangat individual, tergantung kondisi orang tersebut dan tidak bisa disamakan dengan semua orang. Sehingga sebelum mengonsumsi obat herbal harus mengetahui kondisi pasti kesehatannya. anda diharuskan untuk memerhatikan kondisi atau riwayat penyakitnya terlebih dahulu, serta berkonsultasi kepada dokter atau apoteker sebelum mengambil obat-obatan herbal agar pengobatan komplementer ini tidak membahayakan kesehatan.
Referensi
University of Maryland Medical Center (UMMC)/umm.edu
ulpk.pom.go.id
Alodokter.com
.DLL